Bulan Dirgantara Indonesia, Memupuk Kemanunggalan TNI AU dengan Rakyat

Bulan Dirgantara Indonesia,
Bulan Dirgantara Indonesia 

Bulan Dirgantara Indonesia yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh TNI Angkatan Udara (AU) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi TNI AU. Penyelenggaraan ini bertujuan untuk mewujudkan konsep teritorial TNI AU dalam ruang lingkup pemberdayaan potensi kedirgantaraan. Hal tersebut dapat tercapai apabila dilaksanakan secara terus-menerus dengan memupuk kemanungglan antara TNI AU dengan rakyat.
“Di sisi lain, kegiatan ini juga dapat membina dan memasyarakatkan olahraga dirgantara sebagai salah satu upaya untuk rasa kebanggaan dan cinta tanah air guna mengharumkan nama bangsa melaui prestasi di bidang olahraga digantara,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, yang membacakan amanat KSAU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dalam acara launching Bulan Dirgantara Indonesia 2017 di Halim Perdanakusuma, Selasa (14/2/2017).
Menurut amanatnya, KSAU meyakini bahwa momen tersebut senantiasa ditunggu oleh masyarakat luas karena ingin menyaksikan secara langsung tentang perkembangan teknologi kedirgantaraan, baik militer dengan alutsistanya maupun teknologi penerbangan sipil.
Pada kesempatan yang berbeda, Hadiyan mengatakan bahwa penyelenggaranan kali ini hampir mirip dengan yang TNI laksanakan tahun lalu. Rangkaiannya pada intinya adalah untuk meningkatkan minat dirgantara dikalangan masyarakat.
“Kegiatannya banyak, ada static show, ada dynamic show, kemudian ada seminar, ada air games. Air games itu banyak kegiatannya, ada aeromodeling, terbang layang, trike, jadi hampir semua kegiatan terjun payung, kegiatan olahraga dirgantara kita tampilkan,” terang Hadiyan.
Perbedaannya dengan tahun lalu, kata Hadian, hampir-hampir sama, nanti kita tingkatkan dengan static show-nya. Kita tambah pesawat yang akan di-display-kan, kemudian kegiatan-kegiatan lainnya pesertanya akan bertambah juga.
Untuk pameran alutsista, yang ditampilkan mulai dari senjata penangkis serangan udara, kendaraan tempur hingga pesawat. “Tahun ini insya Allah Sukhoi akan di-display bersama F-16. Pesawat-pesawat yang ada di halim kita tampilkan,” jelasnya.
Untuk terjun dan paralayang, Hadiyan juga menyebutkan bahwa akan ada peserta dari internasional. “Dari Asia, Korea Selatan dan Jepang,” terangnya.
Pada penyelenggaraan tahun ini Wakasau menyebutkan bahwa akan ada 120 stan pameran. Jumlah tersebut menurutnya mengalami peningkatan dua kali lipat dari jumlah tahun lalu. “Tahun lalu lebih sedikit, ini lebih banyak, tahun lalu separuhnya mungkin,” ungkap Hadiyan.
Hadiyan menambahkan, Angkatan Udara mempunyai tanggung jawab yang begitu luas di bidang udara. Dengan demikian, diharapkan masyarakat akan lebih mencintai Angkatan Udaranya, dan paling tidak dia (masyarakat) punya rasa bela negara melalui angkatan udara. Fery Setiawan
Sumber : http://angkasa.co.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pandur II 8×8 FSV, Tawarkan Fire Power Maksimal untuk Kavaleri TNI AD

Uzi SMG, Jejak Sejarah Submachine Gun di Indonesia

Kementerian Pertahanan RI Jadi Pengguna Pertama Skeldar V-200