Enam Rudal Balistik Jarak Menengah yang Menakutkan Lawan
Puguksong-2, Korea Utara |
Rudal balistik adalah peluru kendali yang terbang dalam ketinggian sub-orbit melalui jalur balistik. Rudal balistik hanya dapat dikendalikan dalam tahap peluncurannya saja. Rudal balistik pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman antara 1930-an dan 1940-an berdasarkan perintah dari Walter Dornberger. Uji coba V-2 yang pertama sukses adalah pada 3 Oktober 1942 dan mulai dioperasikan pada 6 September 1944 melawan Paris diikuti dengan serangan terhadap London 2 hari kemudian. Sampai berakhirnya perang pada Mei 1945, lebih dari 3000 V-2 telah ditembakkan.
Trayektori rudal balistik terdiri dari 3 tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas yang menghabiskan sebagian besar waktu terbang rudal dan tahap memasuki kembali atmosfer bumi. Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur (TEL, kapal, pesawat dan kapal selam). Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai tiga tingkat roket. Ketika berada di sub-orbit dan tidak ada lagi dorongan, rudal memasuki tahap terbang bebas. Untuk mencapai jangkauan yang jauh, rudal balistik umumnya diluncurkan sampai ke sub-orbit. Peluru kendali balistik antar benua dapat mencapai ketinggian sekitar 1.200 km.
Dalam peluncuran rudal balistik,ada 3 fase utama:
- Boost Phase; Fase di mana rudal meluncur dengan dorongan mesin roket, ketinggian tergantung jarak tempuh rudal, untuk ICBM, bisa mencapai 400 Km
- Mid-course Phase; Fase di mana rudal berada di luar atmosfer bumi, pada fase ini, rudal melepaskan Reentry Vehicle (RV) yg dimiliki ke target2 yg sudah ditentukan
- Re-entry Phase; Fase di mana RV memasuki atmosfer, rata2 dari ketinggian 100 Km. Kecepatan rata2 4 Km / s
Berikut ini enam rudal balistik jarak menengah dari berbagai negara :
1. ATACMS (Army TACtical Missile System), AS
ATACMS adalah rudal balistik Amerika Serikat, yang telah beroperasi sejak 1991. ATACMS dapat menjangkau target sejauh 128km (Blok 1) hingga 300 km (Blok 1A). ATACMS Blok 1 atau MGM-140A membawa hulu ledak 950 M74 Anti Personel/Anti Materiel (APAM) yang dapat merusak daerah seluas 33.000 meter persegi. MGM-140B atau Blok 1A membawa hulu ledak 275 M74, lebih sedikit dibanding Blok 1.
2. Iskander-M, Rusia
Rudal Iskander-M merupakan rudal balistik jarak menengah yang dikembangkan Rusia. Rudal satu tingkat berbahan bakar padat ini mampu menjangkau target sejauh 400 km lebih. Iskander-M dapat membawa 480 kg hulu ledak konvensional atau kepala nuklir. Pentargetan rudal supersonik ini dapat diubah meskipun sudah diluncurkan sehingga dapat digunakan untuk menghancurkan target bergerak.
3. Puguksong-2, Korea Utara
Puguksong-2 merupakan rudal balistik jarak menengah Korea Utara yang telah diujicobakan pada Februari 2017. Rudal ini mampu menjangkau target sejauh 500 km. Puguksong-2 merupakan rudal satu tingkat berbahan bakar padat.Rudal ini diluncurkan dari transporter-erector-launcher (TEL), sehingga mempunyai mobilitas yang tinggi.
4. SY-400 (Shen Ying-400), China
SY-400 adalah sistem rudal balistik yang dikembangkan China. Rudal ini mampu menjangkau target sejauh 400 km. SY-400 dapat membawa berbagai hulu ledak. Rudal SY-400 dikendalikan dengan sistem pemandu GPS/INS (Global Positioning System/Inertial Navigation System).
5. Shaurya, India
Shaurya adalah rudal balistik hipersonik yang dikembangkan Defence Research & Development Organization (DRDO) dari India. Rudal ini mampu menjangkau target sejauh 700-900 km. Rudal dua tingkat berbahan padat ini dapat melaju hingga kecepatan 7,5 mach atau 9.261 km/jam. Shaurya sulit dihadang karena cepat dan mampu bermanuver.
6. LORA (LOng Range Attack), Israel
LORA adalah rudal balistik jarak menengah yang dikembangkan Israel. Rudal satu tingkat berbahan bakar padat ini dapat menjangkau target sejauh 250-300 km, tergantung hulu ledak yang dibawa. Rudal ini dapat membawa hulu ledak konvensional 440 kg atau 600 kg (Submunitions atau High Explosive). (Herru Sustiana)
Sumber : TSM
Komentar
Posting Komentar